blogfarieh
Jumat, 14 Oktober 2011
Viera-Kesepian = domberstresmusic89.blogspot.com.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - Viera-Kesepian = domberstresmusic89.blogspot.com.mp3
Viera-Kesepian = domberstresmusic89.blogspot.com.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - <a href="http://www.4shared.com/audio/yzJDdew0/Viera-Kesepian__domberstresmus.html" target="_blank">Viera-Kesepian = domberstresmusic89.blogspot.com.mp3</a>
Rabu, 05 Oktober 2011
positif
Alhamdulillah yah...sesuatu banget....
Segala Puji bagi Alloh SWT...Alloh telah menjawab doa kami, akhirnya aku positif hamil setelah menunggu 15 bulan sejak pernikahan kami. Semuanya memang butuh pengorbanan jika kita menginginkan sesuatu, dan pengorbananku tidak lah sia2, resign dari pekerjaan impianku tapi Alloh menggantinya dengan rizki yang sangat besar. Alloh sangat sayang pada ku...rasa syukur yang tak terkira selalu kami ucapkan atas berkah ini.
saat ini usia kandunganku sudah 6 minggu lebih 3 hari...sesuai dengan teori asuhan kehamilan bahwa trimester 1 inilah wanita hamil akan merasakan mual, muntah, pusing, sering kencing. semuanya telah aku alami dan aku nikmati. semoga Alloh senantiasa memberikanku kekuatan untuk menjaganya, akan aku rawat dan aku jaga amanah ini dengan sebaik2nya. semoga kelak anak ini menjadi hamba Alloh yang taqwa, cerdas, sehat, tampan/cantik, bahagia, dan sejahtera....Amin Ya Robbal Alamin....
Calon Ibu
Farih Susanti, he....
Senin, 16 Mei 2011
METODE KALENDER
metode Kb ada banyak variasinya. semua tergantung anda mau pilih yang mana. perlu diingat bahwa tidak ada metode kb yang sempurna semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bagi anda yang menginginkan metode kb yang aman, sehat, syar'i, tidak bikin gemuk, apalagi anda belum memiliki anak banyak tidak ada salahnya mencoba memakai metode kb alami kalender. metode ini sudah sangat awam diketahui masyarakat. metode ini dilakukan dengan mengamati masa subur wanita, selain untuk ber kb mengetahui masa subur juga bermanfaat bagi anda yang mendambakan buah hati. jika tujuannya untuk ber kb hindarilah berhubungan suami istri di masa subur, tapi jika tujuannya ingin memiliki buah hati anda justru harus berhubungan rutin di masa subur. berikut cara untuk menghitung masa subur kita :
1. Bila siklus haid teratur (28 hari) : Jika siklus anda normal dan teratur dalam 6 siklus selalu 28 hari, anda sangat cocok memakai metode kalender.
* Hari pertama keluar haid dihitung sebagai hari ke-1
* Puncak masa subur adalah hari ke 14, Masa subur adalah hari ke-14-2 : 12 hingga hari ke- 14 + 2 : 16 dalam siklus haid. jadi masa subur kita adalah hari ke 12 hingga hari ke 16 sejak keluar haid.
contohnya sebagai berikut :
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 6 Maret. Tanggal 6 Maret ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 17 Maret dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 21 Maret. Pada tanggal- tanggal tersebut suami isteri tidak boleh melakukan hubungan dengan istri. sebaliknya jika anda menginginkan buah hati maka berhubungan lah pada tanggal - tanggal tersebut.
2. Bila siklus haid tidak teratur anda harus mencatat kapan siklus terpendek dan kapan siklus terpanjang anda. untuk metode kalender siklus yang tidak teratur dibutuhkan kesabaran yang lebih dan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak karena masa tidak boleh hubungan akan lebih panjang jika dibandingkan dengan yang siklus nya teratur.
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur.
Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
· Rumus :
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Contoh :
Seorang isteri memiliki siklus terpendek 28 hari dan sik serpanjang 32 hari.
Perhitungannya :
28-18 = 10 dan 32–11 = 21.
jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama.setelah lewat dari itu baru boleh.
Kelebihan metode KB Kalender adalah :
1. Hemat karena tidak butuh biaya
2. Aman bagi kesehatan, tanpa efek samping, tidak membuat gemuk.
3.Tidak mengurangi kenikmatan hubungan seksual, karena tidak menggunakan alat
4. Meningkatkan kerjasama, komunikasi dan toleransi antar pasanagn
5.Dapat diterima dari segala sisi agama.
Sedangkan sisi negatif dari sistem ini adalah :
1. Kemungkinan gagal cukup besar, terutama jika terjadi perubahan siklus dan ovulasi.
2. Tidak bisa berhubungan badan sewaktu-waktu karena sudah ditentukan hari yang aman dan tidak untuk hubungan badan. pada beberapa pasangan hal ini akan mengganggu spontanitas dalam hubungan.
3. Butuh komitmen bersama dengan pasangan, demi suksesnya metode kalender.
Selamat mencoba ya ibu dan bapak.........
metode Kb ada banyak variasinya. semua tergantung anda mau pilih yang mana. perlu diingat bahwa tidak ada metode kb yang sempurna semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bagi anda yang menginginkan metode kb yang aman, sehat, syar'i, tidak bikin gemuk, apalagi anda belum memiliki anak banyak tidak ada salahnya mencoba memakai metode kb alami kalender. metode ini sudah sangat awam diketahui masyarakat. metode ini dilakukan dengan mengamati masa subur wanita, selain untuk ber kb mengetahui masa subur juga bermanfaat bagi anda yang mendambakan buah hati. jika tujuannya untuk ber kb hindarilah berhubungan suami istri di masa subur, tapi jika tujuannya ingin memiliki buah hati anda justru harus berhubungan rutin di masa subur. berikut cara untuk menghitung masa subur kita :
1. Bila siklus haid teratur (28 hari) : Jika siklus anda normal dan teratur dalam 6 siklus selalu 28 hari, anda sangat cocok memakai metode kalender.
* Hari pertama keluar haid dihitung sebagai hari ke-1
* Puncak masa subur adalah hari ke 14, Masa subur adalah hari ke-14-2 : 12 hingga hari ke- 14 + 2 : 16 dalam siklus haid. jadi masa subur kita adalah hari ke 12 hingga hari ke 16 sejak keluar haid.
contohnya sebagai berikut :
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 6 Maret. Tanggal 6 Maret ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 17 Maret dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 21 Maret. Pada tanggal- tanggal tersebut suami isteri tidak boleh melakukan hubungan dengan istri. sebaliknya jika anda menginginkan buah hati maka berhubungan lah pada tanggal - tanggal tersebut.
2. Bila siklus haid tidak teratur anda harus mencatat kapan siklus terpendek dan kapan siklus terpanjang anda. untuk metode kalender siklus yang tidak teratur dibutuhkan kesabaran yang lebih dan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak karena masa tidak boleh hubungan akan lebih panjang jika dibandingkan dengan yang siklus nya teratur.
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur.
Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
· Rumus :
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Contoh :
Seorang isteri memiliki siklus terpendek 28 hari dan sik serpanjang 32 hari.
Perhitungannya :
28-18 = 10 dan 32–11 = 21.
jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama.setelah lewat dari itu baru boleh.
Kelebihan metode KB Kalender adalah :
1. Hemat karena tidak butuh biaya
2. Aman bagi kesehatan, tanpa efek samping, tidak membuat gemuk.
3.Tidak mengurangi kenikmatan hubungan seksual, karena tidak menggunakan alat
4. Meningkatkan kerjasama, komunikasi dan toleransi antar pasanagn
5.Dapat diterima dari segala sisi agama.
Sedangkan sisi negatif dari sistem ini adalah :
1. Kemungkinan gagal cukup besar, terutama jika terjadi perubahan siklus dan ovulasi.
2. Tidak bisa berhubungan badan sewaktu-waktu karena sudah ditentukan hari yang aman dan tidak untuk hubungan badan. pada beberapa pasangan hal ini akan mengganggu spontanitas dalam hubungan.
3. Butuh komitmen bersama dengan pasangan, demi suksesnya metode kalender.
Selamat mencoba ya ibu dan bapak.........
Senin, 27 September 2010
metode pendokumentasian
D.Metode Pendokumentasian
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menerapkan metode pendokumentasian Subyektif, obyektif assessment, planning, implementasi, evaluasi, reassessment (SOAPIER) pada kasus kebidanan
2. Menerapkan metode pendokumentasian Subyektif, obyektif assessment, planning, implementasi, evaluasi (SOAPIE) pada kasus kebidanan
3. Menerapkan metode pendokumentasian Subyektif, obyektif assessment, planning, implementasi, evaluasi, dokumentasi (SOAPIED) pada kasus kebidanan
4. Menerapkan metode pendokumentasian Subyektif, obyektif assessment, planning, (SOAP) pada kasus kebidanan
Lingkup Materi
Metode pendokumentasian
a. Subyektif, Obyektif, Assessment, Planning, Implementasi, Evaluasi, Reassessment (SOAPIER)
b. Subyektif, Obyektif, Assessment, Planning, Implementasi, Evaluasi (SOAPIE)
c. Subyektif, Obyektif, Assessment, Planning, Implementasi, Evaluasi, Dokumentasi (SOAPIED)
d. Subyektif, Obyektif, Assessment, Planning, (SOAP)
PENDAHULUAN
Metode pendokumentasian pada Kebidanan merupakan implementasi dari pola pikir manajemen kebidanan. Ada beberapa metode pendokumentasian yang dapat dilakukan yaitu :
1. SOAP
Subjektif
Merupakan bagian dari manajemen kebidanan langkah I yaitu Pengkajian. Pengkajian data Subyektif bersumber dari Klien, Orang terdekat, Pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui : Anamnesis/komunikasi yang efektif, observasi, pemeriksaan fisik. Metode yang sering digunakan dalam kebidanan.
- Berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien (ekspresi mengenai kekhawatiran dan keluhan yang dirasakan
Contoh :
- Pada orang yang bisu, pada bagian data dibelakang huruf ‘S’ diberi tanda “O”atau”X”
Contoh :
Objektif
Pendokumentasian hasil observasi yang jujur, hasil pemeriksaan fisik klien, px laboratorium, pemeriksaan diagnostik lain / orang lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan seperti : catatan klien, riwayat penyakit, konsultasi, hasil pemeriksaan diagnostic, catatan medis dari anggota tim kesehatan lain, perawat lain, kepustakaan.
Analisis / Assessment
Merupakan gabungan langkah pola pikir bidan yang ke II dan III yaitu diagnosa kebidanan antisipasi masalah potensial, dan tindakan segera jika diperlukan untuk mengatasi masalah. Pendokumentasian ini merupakan hasil analisis & interprestasi (kesimpulan) berdasarkan pengkajian ( subjektif & objektif ). Diagnose yang ada harus sesuai dengan nomenklatur kebidanan yang ada. Akan tetapi masalah belum tentu ada dalam ranah nomenklatur. Sehingga hal ini harus tetap dimunculkan dalam bentuk masalah yang harus diatasi.
Planning
Merupakan pendokumentasian dari langkah pola pikir bidan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi tindakan.pola pikir bidan Pendokumentasian tindakan (I) dan evaluasi (E) meliputi asuhan mandiri, kolaborasi, tes diagnosis/ lab, konseling dan follow up
2. SOAPIE
Subjektif
§ Pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesis
- B’hub. Dg mslh dr sudut pandang klien (ekspresi m,kenai kekhawtiran & keluhannya)
- Pd org yg bisu, dibagian data dibelakang huruf ‘S’ diberi tanda “O”atau”X”
Objektif
Pendokumentasian hasil px fisik klien, px laborat, px diagnostik lain dan informasi dari keluarga / org lain.
Assessment/Interpretasi
Pendokumentasian hasil analisis & interprestasi (kesimpulan) data subjektif & objektif
ü Diagnosa / masalah
ü Antisipasi Diagnosa / masalah potensial
ü Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter.
Planning
Rencana asuhan yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data saat ini dan akan datang.
Implementasi
Pelaksanaan tidakan sesuai rencana yg telah disusun, hrs disetujui olh pasien. Bila kondisi pasien berubah, analisis jg berubah, maka rencana asuhan maupun implementasinya harus disesuaikan.
Evaluasi
Menilai hasil pelaksanaan tindakan. Untuk menilai efektifitas asuhan/hasil pelaksanaan tindakan
3. SOAPIER
Subjektif
§ Pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesis
- B’hub. Dg mslh dr sudut pandang klien (ekspresi mengenai kekhawtiran & keluhannya)
- Pd org yg bisu, dibelakang data diberi tanda “O”dan”X”
Objektif
Pendokumentasian hasil px fisik klien, px laborat, px diagnostik lain dan informasi dari keluarga / org lain.
Assessment
Pendokumentasian hasil analisis & interprestasi (kesimpulan) data subjektif & objektif. Kesimpulan berdasarkan data objektif dan subjektif
· Diagnosa / masalah
· Antisipasi Diagnosa / masalah potensial
· Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter.
Planning
Rencana asuhan yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data. Apa yang dilakukan terhadap masalah
• Implementasi
Pelaksanaan tidakan sesuai rencana yg telah disusun. Bagaimana dilakukan
• Evaluasi
Menilai hasil pelaksanaan tindakan. Respons pasen terhadap tindakan keperawatan
• Reassessment
Melakukan pengumpulan data kembali, jika hasil pelaksanaan tindakan tidak sesuai dengan yang diharapkan. à Apakah rencana keperawatan akan dirubah
Contoh :
TGL. | WAKTU | MASALAH | S . O . A . P . I . E . R |
30/6/01 | 17.00 | Luka Infeksi | S :Pasien mengeluh nyeri sekitar luka ketika dipalpasi |
O : Pada balutan luka terlihat ada nanah dan berbau | |||
A : Terjadi infeksi pada luka | |||
P : Teruskan perawatan luka | |||
I : Basahi luka dengan NaCl 0,9% sesuai instruksi | |||
E : Luka masih bernanah | |||
R : Ganti balutan menjadi 2 kali/hari |
Format SOAPIER lebih tepat digunakan apabila
rencana pasien ada yang akan
dirubah dan proses evaluasi mulai dilakukan.
4. SOAPIED
Subjektif
§ Pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesis
§ B’hub. Dg mslh dr sudut pandang klien (ekspresi m,kenai kekhawtiran & keluhannya)
§ Pd org yg bisu, dibelakang data diberi tanda “O”dan”X”
Objektif
Pendokumentasian hasil px fisik klien, px laborat, px diagnostik lain dan informasi dari keluarga / org lain.
Assessment
Pendokumentasian hasil analisis & interprestasi (kesimpulan) data subjektif & objektif
ü Diagnosa / masalah
ü Antisipasi Diagnosa / masalah potensial
ü Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter.
Planning
Rencana asuhan yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data
Implementasi
Pelaksanaan tindakan sesuai rencana yg telah disusun
Evaluasi
Menilai hasil pelaksanaan tindakan
Dokumentasi
Tindakan untuk mendokumentasikan seluruh langkah yang sudah dilakukan. Urutan kejadian sejak pasien datang ke sebuah institusi pelayanan kesehatan, sampai pasien pulang (sembuh/pulang paksa).
ALASAN PENGGUNAAN SOAP
• Pembuatan grafik SOAP merupakan perkembangan informasi yang sistematis yg mengorganisir penemuan & konklusi menjadi suatu rencana asuhan
• Metode SOAP merupakan intisari dari proses penatalaksanaan kebidanan untuk tujuan mengadakan pendokumentasian asuhan
• SOAP merupakan urutan yang dapat membantu bidan dalam mengorganisasi & memberi asuhan yang menyeluruh
PRAKTEK :
Lakukan pendokumentasian pada kasus dibawah ini dengan metode SOAP, SOAPIE, SOAPIER, SOAPID
KASUS 1
• Tanggal 4 oktober 2009 pukul 10.00, Ny. Permana, umur 30 thn, datang ke RB INA dengan keluhan mengeluarkan darah segar, dan ibu mengatakan tidak kesakitan. Ibu mengatakan hamil kedua, anak pertama 4 thn, perempuan, sehat. Menstruasi terakhir tanggal 13 februari 2009. hasil pemeriksaan : TB/BB : 153 cm/56 kg, TD : 120/70 mmHg, TFU : 32 cm, punggung di sebelah kanan, presentasi kepala, DJJ +. Bidan menemukan pengeluaran darah segar dicelana dalamnya.
KASUS 2
• Tanggal 1 oktober 2009 pukul 16.00, Ny. Teti, umur 25 thn, datang ke RB INA dengan keluhan mual dan muntah di pagi hari, dan tidak nafsu makan selama seminggu ini, ibu mengatakan telat haid sudah 3 minggu dari hari pertama haid terakhir bulan lalu. Ibu mengatakan sudah menikah selama 8 bulan, dan belum pernah hamil sebelumnya. hasil pemeriksaan : TB/BB : 156 cm/56 kg, TD : 90/60 mmHg, nadi : 80 kali/menit, suhu badan : 37 derajat celcius. Bidan melakukan pemeriksaan urin dan hasilnya +
KASUS 3
• Tanggal 2 oktober 2009 pukul 17.00, Ny. beta, umur 23 thn, datang ke RB INA dengan keluhan kaki bengkak, ibu mengatakan haid terakhirnya tanggal 17 April 2009 . Ibu mengatakan belum pernah hamil sebelumnya. hasil pemeriksaan : TB/BB : 158 cm/65 kg, TD : 130/80 mmHg, nadi : 80 kali/menit, ditemukan bengkak di kaki
KASUS 4
• Tanggal 2 oktober 2009 pukul 17.00, Ny. beta, umur 23 thn, datang ke RB INA dengan keluhan kaki bengkak, ibu mengatakan haid terakhirnya tanggal 17 April 2009 . Ibu mengatakan belum pernah hamil sebelumnya. hasil pemeriksaan : TB/BB : 158 cm/65 kg, TD : 130/80 mmHg, nadi : 80 kali/menit, ditemukan bengkak di kaki
• Tugas :
• Buatlah pencatatan/dokumentasi asuhan kebidanan pasen diatas dengan menggunakan SOAP, SOAPIE, SOAPIER, SOAPIED
• Lengkapi data yang kurang
Menurut pendapat anda, dari ketiga metoda pencatatan diatas, pilih mana yang lebih mudah dan efektif untuk diterapkan.
Langganan:
Postingan (Atom)